Penjelasan: Ekosistem Pantai
Mungkin ada situs lain selain situs Pakdosencoid yang juga mengulas tentang Ekosistem Pantai, akan tetapi berhubung Anda sudah terlanjur berada disini, maka ada baiknya jika Anda melanjutkan membaca artikel ini hingga selesai, sebab ada pepatah yang bilang; "sambil menyelam minum bir" eh air. Jadi selain mendapatkan wawasan baru Anda bisa memperoleh hal lain juga hehehe. Oke, tidak usah ngelantur sana-sini lagi, yuk langsung saja disimak penjelasannya dibawah ini.
Pembahasan Lengkap Ekosistem Pantai
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ekosistem Pantai? Mungkin anda pernah mendengar kata Ekosistem Pantai? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, komponen, jenis, manfaat, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Ekosistem Pantai
Ekosistem Pantai merupakan suatu komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tak hidup) yang berada di wilayah pantai. Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat dan ekosistem laut. Ekosistem pantai juga terdiri dari beberapa kumpulan berbagai jenis makhluk hidup yang menempati lingkungan pantai. Akan tetapi ekosistem pantai termasuk ekosistem daratan. Hal ini dikarnakan ekosistem pantai diartikan sebagai ekosistem yang terdiri atas sebuah kesatuan komponen baik biotik maupun abiotik yang berada di sekitar pantai dan saling berinteraksi antara satu dengan lainnya, serta saling mempengaruhi dan terbentuknya sebuah aliran energi.
Ciri-ciri Ekosistem Pantai
Adapun beberapa ciri-ciri ekosistem pantai diantaranya yakni sebagai berikut:
- Adanya garis pantai permanen yang terjaga dengan baik, yakni wilayah laut yang berbatasan dengan daratan.
- Terdapat kawasan ekosistem mangrove dengan jumlah ideal 30% dari jumlah total luas pesisir.
- Terdapat pola usaha budidaya jenis air payau dengan berpegang pada wawasan lingkungan yang baik.
- Pencemaran pantai dapat dikendalikan secara baik dengan metode alamiah atau dengan campur tangan manusia.
- Pantai berperan sebagai rumah yang baik bagi mahluk hidup dan bisa menjadi sumber penghidupan bagi manusia di sekitarnya.
Ada beberapa satuan ekosistem yang tercakup di dalam ekosistem pantai antara lain:
- Ekosistem Terumbu Karang atau Corall Reef.
- Ekosistem Hutan Bakau atau Mangrove.
- Ekosistem Padang lamun atau Sea Grass.
- Ekosistem Muara Suangai atau Estuari.
- Ekosistem Pantai Berpasir atau Sandu Beach.
- Ekosistem Pantai berbatu atau Rocky Beach.
Komponen Ekosistem Pantai
Berikut adalah beberapa komponen ekosistem pantai diantaranya yakni sebagai berikut:
- Komponen abiotik merupakan sebuah komponen yang ada di dalam suatu ekosistem yang berupa benda tak hidup. Meskipun berupa benda tak hidup, namun keberadaan komponen- komponen ini dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di sekitar ekosistem pantai tersebut. Komponen abiotik ini mencakup pasir, daratan, suhu, cahaya, iklim, bebatuan, air dan kelembaban.
- Komponen Biotik merupakan sebuah komponen yang berupa makhuk hidup, dimana makhluk hidup ini yang berada di lingkungan pantai baik binatang maupun tumbuhan. Beberapa komponen biotik yang berada di lingkungan pantai antara lain: ganggang, bakau, anemone laut, udang, kepiting, ikan, dan tumbuhan serta binatang lainnya yang hidup di wilayah pantai
- Komponen produsen seperti misalnya alga lat, lamun, bakau dan masih banyak lagi lainnya.
- Komponen Konsumen misalnya kerang, ikan, udang dan masih banyak lagi lainnya.
- Komponen pengurai atau decomposer misalnya virus, jamur dan bakteri.
Jenis-Jenis Ekosistem Pantai
Berikut adalah jenis ekosistem pantai diantaranya yakni:
1. Ekosistem Pantai Batu
Ekosistem pantai batu merupakan jenis ekosistem yang meiliki banyak bongkahan batu yang besar maupun kecil. Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, misalnya ganggang cokelat, kepiting, kerang, siput, dan juga burung. Ekosistem pantai batu ini mudah untuk dikenali karena ekosistem ini mempunyai beberapa ciri antara lain sebagai berikut:
- Tanah yang berpasir. Akibat ekosistem pantai batu ini memiliki tanah yang berpasir, maka menyebabkan tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara yang minim (karena tanah memiliki pori- pori besar) dan mempunyai permeabilitas tanah yag sangat baik.
- Memiliki air tanah yang dangkal. Ekosistem pantai batu ini memiliki air tanah yang dangkal apabila dibandingkan dengan ekosistem pantai yang lainnya.
- Mempunyai udara yang lembab dan kadar garam yang tinggi. Ekosistem pantai batu memiliki jenis udara yang lembab dan kandungan garam tinggi karena letaknya bersebelahan dengan ekosistem laut.
- Memiliki curah hujan yang rendah. Ekosistem pantai memiliki curah hujan yang rendah daripada ekosistem yang lainnya.
- Dihuni oleh 170 jenis flora yang terbagi ke dalam 42 orda dn juga dalam 61 famili.
- Ekosistem ini dapat dijumpai di wilayah pesisir berbukit yang mempunyai dinding- dinding batu.
2. Ekosistem Pantai Lumpur
Ekosistem pantai lumpur merupakan jenis ekosistem ini terbentuk dari pertemuan endapan lumupur- lumpur sungai. Beberapa informasi menarik mengenai ekosistem ini antara lain:
- Ekosistem ini membentuk habitat dengan tumbuhan recemia, skeratia, dan juga rumput laut (enhalus acoroides).
- Dihuni oleh berbagai macam jenis binatang yang memiliki nilai ekosomis tinggi apabila dijual.
- Mempunyai muara. Muara yang ada di ekosistem pantai lumpur ini berada di muara yang biasa disebut dengan monsun estuaria.
- Dihuni berbagai biota, seperti ikan gelodok.
- Terdapat di pantai- pantai yang memiliki pulau- pulau yang besar. Hal ini karena pulau yang besar juga mempunyai sungi yang besar, maka dari itulah terciptalah ekosistem pantai lumpur ini.
3. Ekosistem Pantai Pasir
Ekosistem pantai pasir merupakan ekositem yang berada di pesisir pantai dengan hamparan pasir. Tempat ini selalu terkena deburan ombak dan cahaya matahari yang kuat pada siang harinya.
4. Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem alut dalam ini terdapat di daerah laut paling dalam atau palung laut. Ekossitem ini tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Organisme yang hidup di ekosistem ini adalah predator dan ikan yang dapat memancaran cahayanya sendiri.
5. Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang jernih. Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain adalah terumbu karang, hewan spons, mollusca, bintang laut, ikan, dan juga ganggang. Ekosistem terumbu karang ini mempunyai manfaat ekosistem terumbu karang bagi biota laut dan manusia yang beraneka ragam.
6. Ekosistem Estuari
Ekosistem ini berada di daerah percampuran air laut dengan air sungai. Di ekosistem estuari ini terdapat ekosistem yang khas, yakni ekosistem padang lamun dan ekosistem hutan mangrove.
Manfaat Ekosistem Pantai
Berikut adalah beberapa manfaat ekosistem pantai diantaranya yakni:
1. Sebagai Lokasi Tambak Garam
Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang sangat panjang, sebenarnya Indonesia bisa mengoptimalkan fungsi ekosistem pantai untuk tambak garam. Sehingga menjadi penghasil dan pengekspor garam untuk wilayah Asia bahkan dunia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya garam sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari. Indonesia yang memiliki pantai yang panjang ini sudah mempunyai bahan baku pembuat garam yang melimpah. Apabila dimaksimalkan, Indonesia bisa menjadi penghasil garam yang sangat besar. Hal ini tentu saja dapat menolong masyarakat di sekitar pantai untuk mndapat mata pencaharian.
2. Sebagai Lokasi Pertanian Pasang Surut
Daerah pasang surut pantai juga dapat digunakan sebagai ladang pertanian. Hasil pertanian inilah yang dijadikan masyarakat sekitar sebagai sumber mata pencaharian. Tanah gambut cocok diolah untuk tanaman padi dan palawija. Sawah pasang surut mulai dikembangkan sejak dekade 60-an. Umumnya ekosistem pantai yang dimanfaatkan sebagai lokasi sawah pasang surut ada disepanjang pantai pulau Kalimantan, Sumatra dan Irian Jaya.
3. Sebagai Wilayah Perkebunan Kelapa Dan Pisang
Kelapa dan pisang merupakan dua tanaman yang sangat cocok apabila ditanam di wilayah pantai. Hal ini sangat sangat bermanfaat untuk menciptakan perkebunan dua tanaman tersebut di sekitar pantai.
4. Sebagai Tempat Objek Wisata
Dataran pantai beserta ekosistem di dalamnya menghasilkan bentangan alam yang indah. Keindahan itu berasal dari bentuk terumbu karang, ombak serta biota yang menjadi komponen ekosistem pantai itu. Pantai menjadi salah satu objek wisata favorit bagi sebagian besar. Dan sebagian besar ekosistem pantai di Indonesia dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Selain ekosistem alami, beberapa dataran pantai juga “dimanipulasi” untuk kepentingan wisata. Misalnya dengan membangun resort, wahana air dan lain-lain.
5. Menghasilkan Cinderamata Khas Pantai
Berawal dari menjadikan pantai sebagai objek wisata, tiap daerah mulai memikirkan oleh-oleh khas bagi para turis. Cinderamata ini biasanya berbahan baku dari benda-benda yang ada di ekosistem pantai. Misalnya kerajianan dari cangkang kerang atau bagian dari flora pantai seperti akar bahar. Contoh ekosistem pantai di Indonesia yang terkenal dengan kerajinan tangan khas pantainya adalah Pantai Pangandaran. Di pantai Pangandaran kita bisa menemukan suvenir khas yang terbuat dari kerang atau pasir pantai.
Contoh Rantai Makanan di Pantai
Berikut adalah beberapa contoh rantai makanan di pantai diantaranya yakni:
- Energi matahari – rumput – serangga – udang kecil – udang besar – manusia – pengurai.
- Energi matahari – alga – udang kecil – kepiting – manusia -pengurai.
- Energi matahari – rumput air – ikan kecil – ikan besar – manusia – pengurai.
- Energi matahari – tumbuhan pantai – tikus pantai – burung – elang – pengurai.
- Energi matahari – fitopplankton – zooplankton – ikan kecil – ikan besar – manusia – pengurai.
- Energi matahari – serangga – ikan kecil – kepiting – manusia – pengurai.
- Energi matahari – serangga – udang kecil – lobster – manusia – pengurai.
- Energi matahari – alga – serangga – kerang – manusia.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Ekosistem Pantai: Pengertian, Ciri, Komponen, Jenis, Manfaat, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
The post Ekosistem Pantai first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment