Penjelasan: Tuba Fallopi
Mungkin ada situs lain selain situs Pakdosencoid yang juga mengulas tentang Tuba Fallopi, akan tetapi berhubung Anda sudah terlanjur berada disini, maka ada baiknya jika Anda melanjutkan membaca artikel ini hingga selesai, sebab ada pepatah yang bilang; "sambil menyelam minum bir" eh air. Jadi selain mendapatkan wawasan baru Anda bisa memperoleh hal lain juga hehehe. Oke, tidak usah ngelantur sana-sini lagi, yuk langsung saja disimak penjelasannya dibawah ini.
Pembahasan Lengkap Tuba Fallopi
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tuba Fallopi (Oviduk)? Apakah kalian pernah mendengar istilah dari Tuba Fallopi (Oviduk)? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, struktur, bagian, penyebab, sumbatan, pengobatan dan cara. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba fallopi yang dikenal dengan nama lain sebagai “Oviduk” adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Tuba Fallopi berjumlah satu pasang, di kiri dan kanan. Fungsi utama dari tuba fallopi adalah sebagai jalur transportasi ovum dari ovarium ke rahim. Masing-masing tuba falopi umumnya mempunyai panjang sekitar 10 sampai 13 cm dengan diameter 0,5 sampai 1,2 cm.
Fungsi Tuba Fallopi (Oviduk)
Fungsi dari tuba falopi adalah sebagai saluran yang membawa sel ovum dari ovarium ke uterus (rahim). Selain itu, bagian ampula sering menjadi tempat bertemunya sel sperma dan sel ovum (fertilisasi). Tuba falopi menjalankan fungsinya melalui kontrasi otot polos yang menciptakan gerakan peristaltik (gerakan mendorong), gerakan inilah yang dapat membawa sel ovum ke rongga rahim. Gerakan tersebut dipengaruhi oleh sistem hormonal estrogen dan progesteron dan prostaglandin, serta beberapa faktor dari luar tubuh. Pada tuba falopi juga terdapat silia, yaitu struktur seperti rambut-rambut halus yang membantu pergerakan sel ovum. Perjalanan ini dapat memakan waktu berjam-jam atau bahkan mencapai hitungan hari. Terkadang terjadi kelainan yang menyebabkan hasil fertilisasi tidak masuk ke rahim, melainkan berkembang di tuba fallopi, kelainan seperti ini disebut kehamilan di luar kandungan.
Struktur Tuba Fallopi (Oviduk)
Berikut ini terdapat beberapa stuktur tuba fallopi (oviduk), yakni sebagai berikut:
- Lapisan serosa, merupakan lapisan terluar dari tuba fallopi.
- Lapisan subserosa atau lapisan otot, merupakan lapisan yang terdiri dari pembuluh darah, pembuluh limfatik, otot longitudinal dan otot sirkular. Pada lapisan ini otot berfungsi untuk menciptakan gerakan sehingga tuba falopi dapat mentransportasikan ovum dari ovarium ke rahim.
- Lamina propria, merupakan lapisan yang sebagian besar terdiri atas pembuluh darah sehingga sering disebut juga dengan lapisan vaskular.
- Lapisan mucosa, merupakan lapisan yang tersusun oleh epitel kolumnar bersiliata dan sel sekretori.
Bagian-Bagian Tuba Fallopi (Oviduk)
Berikut ini terdapat beberapa bagian tuba fallopi (oviduk), yakni sebagai berikut:
- Fimbriae, merupakan struktur seperti jari yang bersilia, bagian ini berfungsi untuk menangkap sel telur dari ovarium.
- Ampula, merupakan bagian terluas dari tuba falopi, biasanya merupakan tempat terjadinya fertilisasi (pertemuan sel sperma dengan sel ovum).
- Infundibulum, merupakan tempat melekatnya fimbriae.
- Isthmus, merupakan salurah sempit yang mnghubungkan ampula dengan rongga rahim (uterus).
Penyebab Tuba Fallopi (Oviduk) Tersumbat
Biasanya, penyebab tuba fallopi tersumbat adalah karena infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrohoeae yang mulanya dari vagina dan lalu menjalar sampai tuba fallopi. Akibat infeksi tersebut, tuba fallopi membenkak dan meradang. Sesudah membengkak dan meradang, tuba fallopi akan mengeluarkan cairan bercampur nanah yang akan membanjiri saluran tuba fallopi sehingga terjadi penyumbatan pada tuba fallopi. Apabila terus berlanjut, infeksi tersebut akan mengakibatkan tuba fallopi pecah dan berdampak peritonitis adalah peradangan selaput rongga perut yang sangat berbahaya. Selain bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi pada tuba fallopi adalah kontraksi intimual penyakit menular, seperti klamida dan gonore.
Sumbatan Tuba Falopi
Tuba falopi seharusnya berbentuk saluran. Namun, terkadang ada kelainan yang terjadi sehingga menyebabkan tuba tertutup atau melekat. Tuba falopi yang tersumbat tersebut bisa menjadi salah satu factor seorang wanita susah mendapatkan keturunan. Nah, apabila Anda atau saudara sulit mendapatkan keturunan meskipun menstruasi lancar bisa jadi terjadi penyumbatan tuba. Penyumbatan tuba falopi disebabkan oleh berbagai factor seperti kanker, tumor, atau penyakit infeksi. Endometriosis (infeksi dinding rahim) dan infeksi tuba biasanya menjadi penyebab utama perlekatan tuba. Selain itu, ada pula infeksi radang panggul yang meninggalkan jaringan parut sehingga tuba tertutup. Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami sumbatan tuba diperlukan foto rongent khusus, yaitu dengan memasukkan zat kimia tertentu pada bagian dalam rahim dan saluran telur untuk memperjelas gambaran foto rontgen.
Pemeriksaan ini disebut sebagai histerosalpingografi (HSG). Bila dari foto rongent terlihat saluran menuju ovarium berarti tuba falopi dalam keadaan baik. Sebaliknya, bila cairan tersebut tidak mampu menembus ovarium berarti ada sumbatan tuba. Bagi Anda yang mengalami penyumbatan tuba falopi tidak perlu khawatir karena sekarang ada terapi yang bernama hidrotubasi. Apakah terapi itu? Terapi hidrotubasi adalah cara yang dilakukan untuk menyembuhkan perlekatan tuba falopi dengan memasukkan cairan yang berisi kanamicin, dexametason dan antipasmodik. Ada alat tertentu yang dimasukkan ke vagina untuk menyemprot cairan tersebut. Tentu Anda akan merasa kurang nyaman dengan tindakan tersebut. Namun, rasa sakit dapat dikurangi bila sebelumnya Anda minta anastesi pada dokter. Saluran tuba yang tersumbat tidak dapat sembuh hanya dengan satu kali hidrotubasi. Minimal harus dilakukan 3 kali dalam kurun waktu tiga bulan. Hidrotubasi dilakukan setiap perempuan selesai mendapati menstruasinya. Bila setelah tiga kali tindakan belum menampakkan tanda-tanda terlepasnya perlekatan tuba, maka hidrotubasi bisa dilakukan lagi.
Pengobatan Tuba Fallopi Dengan Hidrotubasi
Terapi yang sekarang dilakukan bagi wanita yang mengalami penyumbatan saluran indung telur/ tuba falopi adalah dengan cara Hidrotubasi. Hidrotubasi kita kenal juga sebutan terapi ‘tiup”. Hidrotubasi adalah proses memasukkan cairan (Kanamycin 1 gram, deksametason 5 mg, dan antipasmodik cair) ke dalam rahim dengan alat hidrotubator untuk menilai kelancaran masuknya cairan di saluran tuba. Terapi ini bisa dilakukan beberapa kali tergantung tingkat perekatan yang terjadi pada saluran indung telur/ tuba falopi. Prosesnya tidak berbeda jauh dengan HSG. Hanya saja untuk proses Hidrotubasi ini, zat yang digunakan bisa langsung mengobati dan membuka penyumbatan. Namun dari beberapa pengalaman, terapi ini akan lebih terasa tidak nyaman. Lagi-lagi ada baiknya meminta dokter untuk anestesi sebelum melakukan terapi ini.
Cara Deteksi Tuba Fallopi Dengan HSG (Hysterosalpingogram)
Cara mendeteksi ada atau tidaknya penyumbatan saluran indung telur/ tuba falopi adalah dengan melakukan Hysterosalpingogram (HSG). HSG merupakan prosedur foto rontgen di dalam rahim dengan memasukkan zat kontras melalui alat khusus ke dalam rongga rahim. Zat kontras ini dimisalkan sebagai sperma yang yang kemudian disemprotkan ke dalam rahim. Setelah zat kontras ini masuk, hasilnya akan terlihat melalui foto rontgen apakah zat kontras tersebut bisa masuk ke dalam indung telur atau tidak. Jika tidak terlihat maka bisa dipastikan terjadi penyumbatan pada saluran indung telur/ tuba falopi. Namun zat kontras yang disemprotkan nampak, maka saluran indung telur bisa dipastikan normal.
Seperti contoh hasil HSG dibawah ini yang menunjukkan tuba falopi normal. Untuk pemeriksaan HSG sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu ke Dokter. Karena proses ini tidak bisa dilakukan sembarangan dan tidak boleh sering dilakukan karena akan merusak jaringan dalam rahim. Pemeriksaan HSG biasanya dilakukan setelah selesai menstruasinya, yaitu pada hari ke-9, 10 atau 11 dalam siklus haid (dihitung sejak hari pertama mendapat haid). Sekedar informasi untuk melakukan tes HSG anda sebaiknya siap secara fisik dan mental. Karena ada beberapa alat yang akan dimasukkan melalui vagina untuk proses memasukkan zat kontras. Pada saat zat kontras ini disemprotkan akan ada rasa tidak nyaman. Namun ada beberapa wanita yang belum siap akan ketidaknyamanan tersebut, bisa meminta anestesi pada dokter bersangkutan.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Tuba Fallopi: Pengertian, Fungsi, Struktur, Bagian, Penyebab, Sumbatan, Pengobatan dan Cara Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Tuba Fallopi first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment