Penjelasan: Saraf Kranial

Saraf Kranial - Apakah Anda adalah salah satu orang yang sedang mencari informasi mengenai Saraf Kranial? Atau hanya iseng-iseng saja membuka internet lalu tanpa sengaja menemukan situs PakDosen ini? Terlepas mana saja yang Anda pilih, yang jelas PakDosen ucapkan selamat datang untuk teman-teman semuanya.

Mungkin ada situs lain selain situs Pakdosencoid yang juga mengulas tentang Saraf Kranial, akan tetapi berhubung Anda sudah terlanjur berada disini, maka ada baiknya jika Anda melanjutkan membaca artikel ini hingga selesai, sebab ada pepatah yang bilang; "sambil menyelam minum bir" eh air. Jadi selain mendapatkan wawasan baru Anda bisa memperoleh hal lain juga hehehe. Oke, tidak usah ngelantur sana-sini lagi, yuk langsung saja disimak penjelasannya dibawah ini.

Pembahasan Lengkap Saraf Kranial

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Saraf Kranial? Mungkin anda pernah mendengar kata Saraf Kranial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, fungsi, tips, struktur, kelainan dan gangguan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Saraf Kranial: Pengetian, 12 Jenis Saraf Kranial Serta Fungsinya

Pengetian Saraf Kranial

Saraf Kranial ialah 12 pasang saraf pada manusia yang muncul dari otak. Saraf kranial ialah belahan dari sistem saraf sadar. Saraf kranial sadar ialah belahan dari sistem saraf batas, tetapi bertempat di antara sistem saraf pusat yakni tengkorak ataupun tulang kepala.


Jenis dan Fungsi Saraf Kranial

Berikut ini terdapat 12 jenis dan fungsi saraf kranial, yakni sebagai berikut:

12 Jenis Saraf Kranial

  • Saraf Olfaktorius

Saraf Olfaktorius berpangkal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Susunan sarafnya meluas ke bulbulus olfaktorius dan melewati traktus olfaktori sampai ke sudut lobus temporal. Saraf Olfaktori ialah jenis saraf sensoris, berfungsi sebagai untuk menyerap rangsangan dari hidung dan menuju ke otak untuk di proses sebagai persepsi bau.


  • Saraf Optikus

Saraf Optikus beraktivitas mengantar rangsangan dari sel kerucut dan sel batang di retina mata untuk menuju ke badan sel akson yang menciptakan saraf optik di bola mata. Setiap saraf optik ini pergi dari bola mata pada bintik buta dan diterima ke rongga kranial melewati foramen optic. Saraf optikus ialah jenis saraf sensoris, yang berfungsi untuk menyerap rangsangan dari mata lalu menuju ke otak untuk di proses sebagai persepsi visual ataupun pandangan.


  • Saraf Occulomotorius

Saraf Occulomotorius ialah jenis saraf kombinasi dari saraf sensorik dan saraf motorik, akan tetapi beberapa besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari otak tengah dan mengantar saraf ke semua otot bola mata selain otot oblik superior dan rektus lateral, ke otot yang menampakkan kelopak mata dan ke otot polos pada mata. Serabut sensorik menampakkan informasi indra otot atau ingatan perioperatif dari otot mata yang terinervasi ke otak. Fungsi saraf Occulomotorius ialah untuk menjalankan beberapa besar otot bola mata.


  • Saraf Trochlearis

Saraf Trochlearis ialah saraf kombinasi dari saraf motorik dan saraf sensorik, tetapi beberapa besar terdiri dari saraf motorik. Neurin motorik berawal dari pagu otak tengah dan menuju saraf ke otot oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot memberikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak. Fungsi saraf Trochlearis ialah untuk menjalankan sebagian otot bola mata.


  • Saraf Trigeminus

Saraf Trigeminus ialah saraf kombinasi dari beberapa besar terdiri dari saraf sensorik. Bentuk ini menyusun saraf sensorik pokok pada wajah, rongga nasal dan rongga oral. Fungsi dari Saraf Trigeminus ialah menjalankan rangsangan dari wajah kemudian diproses di otak secara rangsang gesekan motorik untuk menjalankan rahang.


  • Saraf Abdusen

Saraf Abdusen ialah saraf kombinasi dari beberapa besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik menyusun pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons. Fungsi dari saraf Abdusen ialah untuk menjalankan gerakan abduksi mata.


  • Saraf Fasialis

Saraf Fasialis ialah saraf gabungan. Neuron motorik berada pada dalam nuclei pons. Neuron motorik menginervasi otot ekspresi wajah, tergolong dari kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron sensorik menyusun informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bentuk anterior lidah. Fungsi saraf Fasialis ialah sensorik untuk menjalankan rangsang dari bentuk anterior lidah untuk diproses di otak secara persepsi rasa. Motorik untuk mengatasi otot wajah untuk membentuk ekspresi wajah.


  • Saraf Vestibulocochlearis

Saraf Vestibulocochlearis ialah berfungsi pada sensorik sistem vestibular untuk mengatasi keselarasan tubuh. Sementara pada sensorik koklea untuk menjalankan rangsang dari telinga untuk diproses di otak menjadi suara.


  • Saraf Glosofaringeal

Saraf Glosofaringeal ialah saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari medulla dan menginervasi otot untuk wicara dan menerima serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik menjalankan informasi yang bersentuhan dengan rasa dari sepertiga bentuk posterior lidah dan persepsi biasanya dari faring dan laring. Neuron sensorik menjalankan informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah. Fungsi araf Glosofaringeal ialah untuk menjalankan rangsang dari bentuk posterior lidah untuk diproses di otak menjadi sensasi rasa motorik untuk menjalankan organ-organ dalam.


  • Saraf Vagus

Saraf Vagus ialah jenis saraf gabungan yang melaksanakan fungsi motorik dan sensorik. Saraf Vagus pada intinya bersentuhan dengan bentuk faring, laring, esofagus, trakea, bronkus, serta sebagian bentuk dari jantung dan langit-langit mulut. Saraf tersebut beraktivitas dengan konstriksi otot-otot tempat atas. Pada bentuk sensorik, menyampaikan bantuan dalam kebiasaan mencobai makanan pada manusia.


  • Saraf Asesorius

Saraf Asesorius ialah saraf gabungan, tetapi beberapa besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik berawal dari dua area yakni bentuk cranial yang berasal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bentuk spinal yang ada dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik menjalankan informasi dari otot yang sama yang terinervasi saraf motorik, seperti otot laring, faring, trapezius serta otot sternokleidomastoid. Fungsi Saraf Asesorius ialah untuk menjalankan pergerakan kepala.


  • Saraf Hipoglosus

Saraf Hipoglosus ialah saraf gabungan, tetapi beberapa besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik menjalankan informasi dari spindel otot di lidah. Fungsi saraf Hipoglosus yakni untuk menjalankan pergerakan lidah.


Tips Mengingat Saraf Kranial

Berikut ini adalah tips mengingat saraf kranial yaitu:

1. Nervus Kranial (Saraf tepi yang keluar dari otak)  ada 12

Dapat menggunakan jembatan keledai berikut ini :

Oleh Opa Oke Truk Trigu Abdul Pasang Audio Glas Pa’Agus Akhirnya Hilang

  • Oleh                   = Olfaktori
  • Opa                    = Optik
  • Oke                    = Okulomotorik
  • Truk                  = Troklear
  • Trigu                 = Trigeminal
  • Abdul                = Abdusen
  • Pasang              = Fasial
  • Audio                = Auditori
  • Glas                   = Glosofaringeal
  • Pa’Agus             = Vagus
  • Akhirnya          = Aksesoris
  • Hilang               = Hipoglosal

2.  Urutan klasivikasi Mahluk Hidup dari tertinggi sampai terendah 

Menggunakan jembatan keledai berikut ini :

Raja Di  Klas Orang Fakir Gemar Spekulasi Valas

  1. Raja            =     King
  2. Di                =     Divisio
  3. Klas            =     Class
  4. Orang        =     Ordo
  5. Fakir          =     Famili
  6. Gemar        =    Genus
  7. Spekulasi  =    Spesies
  8. Valas           =   Varietas

Struktur Sel Saraf

Berikut ini adalah struktur sel saraf yaitu:

  • Dendrit

Dendrit merupakan penjuluran sitoplasma ke beberapa arah, berupa serabut pendek dan bercabang yang keluar dari badan sel. Berfungsi untuk menerima impuls dari neuron dan diantarkan menuju badan sel.


  • Badan sel

Badan sel atau soma merupakan bagian neuron yang berukuran besar. Didalam badan sel terdapat nukleus, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi. Jumlah impuls yang berasal dari dendrit menentukan apakah rangsangan total akan mendapatkan respon.


  • Akson

Akson adalah bagian dari neuron yang berukuran panjang dan berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke luar. Kebanyakan, setiap akson dibungkus oleh selubung mielen. Selubung mielin dapat memperbesar neuron sehingga jalan impuls semakin cepat, yaitu sekitar 120 m perdetik atau 20 kali lebih cepat dibanding neuron yang tidak terbungkus. Selain itu selubung mielin juga berfungsi mencegah kebocoran impuls. Selubung mielin disusun atas sel-sel khusus yaitu sel schwan. Pada bagian akson yang tidak terbungkus selubung mielin adalah nodus Ranvier, yang fungsinya membantu mempercepat impuls. Akson memiliki cabang-cabang dan pada setiap ujungnya terdapat penonjolan yang disebut bonggol akson. Pertemuan antara akson suatu neuron dengan dendrit atau badan sel neuron  lain / sel efektor biasa disebut sinaps.

Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut :

  1. Perubahan dari dingin menjadi panas.
  2. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
  3. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
  4. Suatu benda yang menarik perhatian.
  5. Suara bising.
  6. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.

Mekanisme Jalannya Impuls Saraf

Sistem saraf biasanya menyampaikan informasinya dengan cara mengirimkan impuls-impuls saraf. Impuls saraf yang dikirimkan adalah berupa loncatan aliran listrik. Ada dua mekanisme jalannya impuls :

1. Impuls saraf melintasi membran plasma

Suatu impuls saraf terjadi karena membran plasma dari neuron bersifat semipermeabel, yang hanya dapat dilewati oleh jenis ion-ion tertentu. Pada dasarnya, akson adalah membran pembuluh yang berisi sitoplasma. Ketika akson dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran sel mampu bermuatan lebih negatif dibandingkan dengan cairan di luar membran sel, keadaan ini disebut potensial istirahat. Ketika membran plasma akson dirangsang, maka permeabilitas terhadap ion natrium meningkat. Akibatnya ion natrium yang berasal dari luar mudah masuk kedalam akson dan muatan berubah menjadi positif. Kejadian ini disebut potensial aksi. Potensial aksi berjalan terus di sepanjang akson, itu yang disebut impuls saraf.


2. Impuls saraf melintasi sinaps

Sinaps menghubungkan akson dari suatu neuron dengan dendrit atau badan sel neuron lain. Hubungan  itu penting karena dapat mengendalikan komunikasi antar neuron. Sinaps meneruskan impuls saraf dari sutu neuron ke neuron lain dengan cara melepaskan suatu agen kimia yang disebut neurotransmiter. Molekul neurotransmiter disimpan dalam kantong sinaps, di bonggol akson. Ketika impuls saraf merambat hingga mencapai bonggol akson, gerbang ion kalsium terbuka. Adanya ion natrium merangsang  kantong sinaps untuk melebur dengan membran neuron parasinaps sehingga molekul neurotransmiter di lepas ke celah sinaps. Salah satu neurotransmiter yang paling dikenal adalah asetikolin (Ach). Dalam beberapa beberapa sinaps, pada membran pascasinaps terdapat enzim khusus yang menjadikan neurotransmiter tidak aktif. Misalnya, asetikolinestrase (AchE), yaitu suatu enzim yang mampu menghidrolisis asetikolin sehingga rangsangan tidak terjadi secara terus menerus.


Kelainan dan Gangguan pada sistem Saraf

Sistem saraf dapat mengalami gangguan dalam menjalankan fungsinya, gangguan dalam sistem saraf dapat berakibat terjadinya beberapa penyakit degeneratif pada sistem saraf. Berikut ini beberapa penyakit degeneratif utama pada sistem saraf :

  • Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer ditandai dengan hilangnya kemampuan berpikir (mengingat)secara berangsur-angsur dan  ketidakmampuan tubuh melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Di dalam tubuh penderita ditemukan ketidak normalan sel-sel saraf di seluruh bagian otak, terutama pada bagian hipokampus dan amigdala. Ada 2 bentuk ketidaknormalan pada sel saraf. Pertama, terdapat lempengan protein yang disebut beta amiloid, yang menempel dan menyelubungi akson. Kedua, struktur serabutneuron didalam akson dan disekitar nukleus menyerupai benang kusut. 65% dari penderita penyakit alzheimer memiliki tipe gen tertentu yang disebut APOE4. Meskipun demikian, para peneliti tidak mengetahui mengapa pewarisan gen tersebut dapat menyebabkan penyakit alzheimer.


  • Penyakit Parkinson

 Penyakit parkinson ditandai dengan mata melebar, pandangan kosong, jemari bergetar tidak terkendali, otot kaku, dan kaki terasa berat dilangkahkan (berjalan dengan menyeret kaki). Penyakit ini disebabkan karena degenerasi sel-sel saraf sehingga tidak cukup menghasilkan dopamin dalam otak. Dopamin merupakan inhibitor neurotransmiter atau bersifat menghambat kerja asetikolin. Celakanya, dopamin tidak mungkin diberikan kepada penderita parkinson, karena pembuluh kapiler di otak bersifat tidak permeabel. Gejala-gejala penyakit ini dapat dikurangi dengan memberi obat L-dopa pada penderita, yaitu semacam zat kimia yang dapat berperan sebagai dopamin dalam tubuh hingga sel-sel mengambil peran tersebut.


  • Penyakit Meningitis

Penyakit meningitis atau radang selaput otak dan sumsum tulang belakang biasa disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria meningitidis. Gejala penyakit ini ditandai dengan sakit kepala, demam, dan sakit pada leher. Penyait ini dapat dicegah dengan imunisasi MMR.


  • Penyakit Poliomielitis

Penyakit Poliomielitis disebabkan oleh nfeksi virus yang menyerang sistem saraf atau substansi kelabu pada sumsum tulang belakang. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada kanak-kanak dan termasuk penyakit menular.


  • Penyakit Epilepsi

Penyakit Epilepsi  atau ayan disebabkan oleh gangguan saraf di otak. Pada ssat kambuh, penderita mengalami kehilangan kesadaran yang disertai kejang-kejang pada tubuh dan mulut berbuih.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Saraf Kranial: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tips, Struktur, Kelainan dan Gangguan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Saraf Kranial first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Jika dirasa setelah membaca ulasan tentang Penjelasan: Saraf Kranial ada yang masih kurang jelas, tidak usah ragu-ragu untuk menghubungi pakdosencoid . blogspot. com melalui kolom komentar yang ada dibawah postingan ini. PakDosen akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan dari Anda. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca uraian diatas hingga selesai. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

√ Pengertian Audit Manajemen

Penjelasan: Yurisprudensi Adalah

Penjelasan: Hak Cipta